Neng Eem Minta Alat Transportasi Laut Diaudit

05-07-2018 / KOMISI V
Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz. Foto: Eno/jk

 

 

Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz mendesak pemerintah segera melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh alat transportasi laut yang beroperasi di perairan Indonesia. Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan untuk meminimalisir insiden kecelakaan transportasi laut yang menelan banyak korban jiwa dan harta benda.

 

“Audit menyeluruh terhadap kelayakan alat transportasi laut harus segera dilakukan. Jangan sampai jatuh korban lagi,” tegas Neng Eem dalam keterangan persnya kepada Parlementaria, Rabu (05/7/2018).

 

Politisi PKB ini menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas jatuhnya banyak korban jiwa pada dua kecelakaan transportasi laut yang terjadi baru-baru ini, yaitu KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, dan KM Lestari Maju di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.

 

Neng Eem menyoroti kelebihan muatan dan banyaknya penumpang KM Sinar Bangun yang tidak tercatat dalam manifes perjalanan kapal sehingga kepastian jumlah penumpang yang hilang hingga saat ini masih tidak jelas.

 

Sementara itu, penenggelaman KM Lestari Maju yang kabarnya dilakukan secara sengaja oleh nakhoda kapal, menurut Neng Eem, masih menyisakan tanda tanya besar. Apalagi Syahbandar Pelabuhan Bira menyatakan kapal tersebut sudah memenuhi seluruh syarat dalam standar kelayakan beroperasi termasuk keberadaan sarana navigasi dan keselamatan penumpang.

 

“Faktor cuaca memang menjadi salah satu faktor penting dalam kedua musibah ini. Namun, kedua kejadian ini harus dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan pelayanan transportasi laut, danau, dan sungai, di seluruh Indonesia. Audit harus segera dilakukan, baik itu menyangkut aspek perijinan, aspek keselamatan, maupun aspek keamanan kapal,” ungkap Neng Eem.

 

Diketahui,  pada 18 Juni 2018, KM Sinar Bangun tenggelam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun. Kapal tersebut diperkirakan membawa sekitar 200 penumpang dan puluhan sepeda motor. Kapal dihantam angin kencang dan cuaca buruk sehingga menyebabkan kapal karam di kedalaman 450 meter.

 

Kecelakaan transportasi laut kembali terjadi pada 03 Juli 2018, Kapal Feri Lestari Maju yang melayani jalur penyeberangan antara Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba, dengan Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, tenggelam. (ann/sf)

BERITA TERKAIT
Kecelakaan di GT Ciawi, Bakri: DPR Akan Bentuk Panja Standardisasi Jalan Tol
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, A. Bakri HM, menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk...
Kecelakaan Maut Ciawi, Sudjatmiko Minta Perketat Pengawasan Kendaraan Niaga
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko turut prihatin atas kecelakaan maut yang terjadi di pintu tol Ciawi...
Anggaran Kemen PU Terjun Jadi 29 T, Lasarus: 1000% Saya Tak Setuju!
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2/2025) diwarnai oleh sejumlah protes, hal ini timbul lantaran...
Terima Audiensi DPRD Sumut, Lokot Nasution: Ini Hajat Hidup Orang Banyak
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Lokot Nasution menerima kunjungan dari Komisi D DPRD Sumatera Utara pada...